Akhir-akhir ini warga dunia sedang dihebohkan soal Virus Corona atau yang disebut juga dengan Coronavirus. Coronavirus adalah virus dalam subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae, dalam urutan Nidovirales.
1. Apa itu Virus Corona ?
Coronaviruses adalah virus yang diselimuti dengan genom RNA untai tunggal indra positif dan dengan nukleokapsid simetri heliks. Ukuran genom dari coronavirus berkisar dari sekitar 26 hingga 32 kilobase , yang terbesar untuk virus RNA.
Nama "coronavirus" berasal dari bahasa Latin corona , yang berarti mahkota atau halo , yang mengacu pada penampilan karakteristik partikel virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota kerajaan atau korona matahari .
Coronavirus adalah sekelompok virus yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung. Pada manusia, virus menyebabkan infeksi pernafasan yang biasanya ringan termasuk flu biasa tetapi bentuk yang lebih jarang seperti SARS dan MERS dapat mematikan.
Pada sapi dan babi mereka dapat menyebabkan diare, sedangkan pada ayam mereka dapat menyebabkan penyakit pernapasan bagian atas. Tidak ada vaksin atau obat antivirus yang disetujui untuk pencegahan atau pengobatan.
Nama "coronavirus" berasal dari bahasa Latin corona , yang berarti mahkota atau halo , yang mengacu pada penampilan karakteristik partikel virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota kerajaan atau korona matahari .
Coronavirus adalah sekelompok virus yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung. Pada manusia, virus menyebabkan infeksi pernafasan yang biasanya ringan termasuk flu biasa tetapi bentuk yang lebih jarang seperti SARS dan MERS dapat mematikan.
Pada sapi dan babi mereka dapat menyebabkan diare, sedangkan pada ayam mereka dapat menyebabkan penyakit pernapasan bagian atas. Tidak ada vaksin atau obat antivirus yang disetujui untuk pencegahan atau pengobatan.
2. Apa Saja Gejala Virus Corona
Virus corona dapat membuat orang sakit pneumonia Wuhan atau pneumonia China. Penyakit ini berbeda dengan jenis pneumonia biasa karena jenis virus yang berbeda pula.
Bagian tubuh yang terserang biasanya adalah saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, mirip seperti flu biasa. Gejala yang sering muncul meliputi pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam. Untuk demam, yang membedakannya dengan penyakit lainnya dalam waktu serangan atau inkubasinya yang lebih lama mencapai 14 hari.
Jika menyerang seseorang dengan sistem imun (Imunitas) tubuh yang lemah seperti anak-anak dan orang tua, kemungkinan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti bronkitis dan pneumonia.
Sebelum virus corona Wuhan menyerang, ada beberapa virus corona yang mematikan. Sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom pernapasan akut parah (SARS) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh sekelompok virus Corona.
Hanya saja, banyak ahli yang mengungkapkan Virus Corona yang menyebar di Wuhan, China disebut lebih ringan dibandingkan SARS dan MERS yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan gejala.
3. Penyebaran Virus Corona
WHO (World Health Organization) menyatakan Virus dapat menyebar dari kontak mata manusia dengan hewan dan manusia dengan manusia. Hingga saat ini belum diketahui dengan jelas hewan apa saja yang menyebarkan Virus tersebut. Dugaan sementara mengacu pada Ular dan Kelelawar.
Untuk Kelelawar, kebiasaan orang China untuk mengkonsumsi Sup Kelelawar dituding mengjadi penyebab penyebaran Virus Corona ini.
Penyebaran dari manusia ke manusia terjadi ketika berhubungan dengan sekresi orang yang terinfeksi seperti cairan batuk, bersin, berjabat tangan juga dapat menjadi media penularan tergantung seberapa kuat Virus Corona tersebut.
Virus ini juga dapat ditularkan dengan menyentuh sesuatu yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi virus lalu menyentuh mulut, hidung, dan mata.
CDC (Centers for Disease Control and Prevention) atau badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat juga menyebutkan perawat juga bisa tertular saat menangani kotaran atau benda-benda pasien.
4. Siapa sajakah yang dapat terinfeksi ?
MERS, SARS, dan Virus Corona di Wuhan menyerang orang yang sudah lanjut usia. Rata-rata menyerang orang yang sudah berusia 40 Tahun ke atas.
5. Penanganan Virus Corona !
Hingga saat ini belum ada pengobatan khusu untuk menangani Virus Corona. Tapi, penelitian masih terus dilakukan.
Sebagian besar gejala hilang dengan sendirinya. Para ahlipun menyarankan untuk mencari perawatan lebih awal, jika gejala memburuk segera kunjungi dokter.
Sejumlah obat juga dapat menghilangkan gejala, Pelembab ruangan dan mandir air hangat, rutin minum air putih dan istirahat sebanyak mungkin bisa membantu mengurangi gejala.
6. Apa Perlu dikhawatirkan ?
Tingkat kematian Virus Corona di Wuhan China lebih rendah dibanding MERS dan SARS, tetapi sama dengan Pandemi Flu Spanyol 1918 (Virus Influenza Tipe A Subtipe H1N1).
Ahli dari Imperial Collage Londen, Neil Ferguson menyebutkan "Ini adalah masalah yang signifikan, secara global".
7. Pencegahan
Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi diri dari Virus Corona. Nasional Institutes of Health AS sedang meracik vaksin untuk virus Corona ini. Tetapi, perlu waktu berbulan-bulan bahkan sampai beberapa tahun untuk uji klinis Vaksin tersebut.
Setiap orang dapat mengurangi resiko terinfeksi dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih. Jangan Lupa makan makanan yang bernutrisi seimbang agar kesehatan tetap terjaga selalu.
Selalu waspada dan berhati-hato dengan lingkungan sekitar agar tidak tertular Virus.
8. Virus Corona dan hewan peliharaan!
Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga bisa terinfeksi virus Corona. Studi menunjukan kucing bisa terkena SARS dan mengalami gejala yang sama dengan yang dialami oleh manusia.
9. Korban Virus Corona
Sampai saat ini, jumlah korban yang meninggal dunia sudah mencapai 132 Korban jiwa. Sedangkan yang sudah terinfeksi menyentuh angka ribuan di seluruh dunia. Meski demikian, dilaporkan ada sekitar 103 orang pasien yang sudah sembuh dari infeksi Virus Corona tersebut.
10. Pada Orang Hamil
Studi pada 2014 menunjukan Virus Corona pada ibu hamil bisa beresiko lebih serius, seperti kelahiran mati. Studi pada 2004 juga menemukan penyakit terkait SARS menyebabkan keguguran.